"Welcome to LENTERA ISLAM" Semoga bermanfaat Happy Reading

Rabu, 02 Desember 2015

PUASA TEPAT, SARAT MANFA'AT


“Ada anak bertanya pada Bapaknya : Buat apa berlapar-lapar puasa.” Lapar mengajakmu rendah hati selalu.” Penggalan syair ini sangatlah familier di telinga kita. Rasanya tak ada seorang muslim-pun (Indonesia) yang tidak mengetahui tentang lagu ini. Ya betul, dialah Bimbo Sang maestro lagu-lagu Rohani berhaluan Pop. Nyanyian yang riang dan ringan, namun sarat dengan makna.
Lalu apa sih sebenarnya Puasa menurut Islam.?  Dalam kitab “Ibaanatul Ahkaam” disebutkan  :     “ Puasa menurut Bahasa adalah : Menahan, secara mutlak”. Dan menurut Syara’ : Menahannya orang mukallaf (Islam, baligh, berakal) dari syahwat perut dan syahwat kemaluan dari sejak terbit fajar shadieq sampai terbenamnya matahari dengan niat tertentu.” Dan puasa ini diwajibkan (fardlu ain) pertama kali pada tahun kedua Hijrah, beberapa tahun kemudian setelah perintah shalat. 
Dan pendapat Syekh Syarbini di dalam kitab Al-Iqna’ : “Dan menurut Syara’ , Puasa adalah menahan diri dari hal-hal yang membatalkan dengan cara tertentu disertai dengan niat tertentu.”  Dan dalam kitab Tafsir “Haasyiyah As-Shawi” , dikatakan “Puasa adalah menahan syahwat perut dan farji sehari penuh (dari terbit fajar kedua sampai terbenam matahari) dengan niat taqarrub kepada Allah swt.”
Intinya, Puasa adalah menahan diri.
Lalu apa yang membedakan antara Puasanya orang Muslim dengan non Muslim.? Kalau orang non muslim, tanpa ada syarat-syarat seperti dalam Islam. Sedangkan puasanya orang muslim harus ada syarat-syarat tertentu. Misalnya syarat sahnya Puasa adalah : 1). Islam, 2). Berakal. 3) Suci dari haidl, nifas, wiladah. Dan 4). Dalam waktu yang diperbolehkan berpuasa. Sedangkan fardlunya Puasa ada empat juga : 1. Niat. 2. Menentukan niat (missal saya puasa ramadlan atau saya niat puasa Senin dst.) 3. Menahan diri dari makan, minum dan jima’. 4. Mengetahui batas-batas waktu (kapan mulai /imsak dan kapan harus berbuka).

Tujuan Puasa

Sekurang-kurangnya puasa bertujuan untuk membentuk pribadi taqwallah (takut kepada Allah). Yaitu yang beriman dan beramal shaleh. Percaya kepada kekuatan Allah swt yang Maha Esa dan Maha Tunggal. Tidak ada yang melebihi kekuatan-Nya selain kekuatan Allah itu sendiri. Maka selain Allah adalah lemah dan tidak punya kemampuan. Sedangkan beramal shaleh adalah melakukan aktifitas yang produktif buat dirinya dan buat orang lain serta untuk Allah swt. Yaitu perbuatan yang mempunyai nilai positif secara horizontal maupun vertical.

Manfa’at Puasa.
Manfa’at Puasa sekurang-kurangnya ada empat, yaitu :
1. Sarana Pendidikan
Puasa merupakan sarana pendidikan bagi manusia agar tetap bertaqwa kepada Allah swt., membiasakan diri untuk tetap patuh terhadap perintah-perintah-Nya, dan menghambakan diri kepada-Nya.
2. Pendidikan jiwa
Puasa merupakan pendidikan bagi jiwa  dan membiasakannya untuk tetap sabar dan tahan terhadap segala penderitaan dalam menempuh dan melaksanakan perintah Allah swt. Puasa menjadikan orang dapat menahan diri dari atau tidak menuruti segala keinginan dan hawa nafsunya. Sehingga selalu berjalan di atas petunjuk Allah swt. (syara’).
3. Menumbuhkan rasa kasih sayang
Puasa merupakan sarana untuk menumbuhkan rasa kasih sayang dan rasa persaudaraan terhadap orang lain, sehingga terdorong untuk membantu dan menyantuni orang-orang fakir-miskin.
4.  Menanamkan rasa takut kepada Allah swt.
Puasa dapat menanamkan dalam diri manusia rasa takut kepada Allah swt dengan senantiasa melaksanakan perintah-perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya. “Syekh Muhammad Ali As-Shabuni dalam tafsir Rawai’ul Bayan”.
Prof.Dr. Wahbah Zuhaili berpendapat tentang manfa’at puasa antara lain :
1.Puasa sebagai alat penebus dosa.
2.Puasa sebagai sarana pendidikan moral / akhlaq.
3.Puasa sebagai alat untuk memerangi hawa nafsu.
4.Puasa mengajarkan kejujuran.
5.Puasa mengajarkan kesabaran.
6.Puasa mengajarkan kedisiplinan.
7.Puasa mengajarkan memperkuat tekad untuk melaksanakan setiap pekerjaan.
8.Puasa membantu menjernihkan pikiran.
9.Puasa dapat menumbuhkan rasa kasih sayang dan rasa persaudaraan yang tinggi.
10.Puasa menimbulkan rasa solidaritas dan gotong royong di kalangan orang-orang Islam.
11.Puasa mendorong orang untuk ikut serta merasakan lapar sehingga merasakan perlunya berhubungan dengan orang lain.
Dan tentunya masih banyak lagi manfa’at puasa. Dan hal ini mendorong kepada kita untuk melakukan penggalian ilmu-ilmu Agama secara lebih mendalam lagi, agar dapat lebih menemukan rahasia-rahasia di balik perintah puasa.

Depok, 23 Agustus 2011 M / 23 Ramadlan 1432 H.


Oleh : K.H. Drs. A. Mahfudz Anwar, MA
PD.MUI Kota Depok.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar