"Welcome to LENTERA ISLAM" Semoga bermanfaat Happy Reading

Rabu, 11 November 2015

PUASA MELAWAN HEDONISME


Oleh : K. H. A. Mahfudz Anwar

Puasa pada dasarnya adalah menahan diri dari segala bentuk kenikmatan dan kelezatan. Misalnya menahan makan dan minum (kelezatan perut), menahan nafsu syahwat (kenikmatan libido). Pokoknya segala bentuk kegiatan yang bersifat menahan diri bisa disebut Puasa. Dalam bahasa Arab “Shaum” disebut imsak (menahan). Maka biasanya sepuluh menit menjelang subuh dikumandangkan dari pengeras suara masjid kata “Imsaak, imsaak...” artinya di sa’at itu sudah harus menahan diri untuk tidak makan, minum dan berhubungan sebadan.
Dalam tradisi Jawa ada istilah “Tarak”. Yaitu kegiatan tidak makan (pantang) makanan tertentu. Bagi wanita hamil – misalnya- disuruh tarak oleh mertuanya tidak boleh makan ini dan itu agar kelak kalau melahirkan bisa lancar. Dan kata tarak sebenarnya berasal dari Bahasa Arab “Taroka”; artinya meninggalkan. Jadi tarak bagi tradisi Jawa adalah meninggalkan sesuatu untuk tidak dimakan pada saat tertentu. Misalnya anak laki-laki yang baru saja dikhitan juga disuruh tarak oleh orang tuanya agar lukanya lekas sembuh. Dan masih banyak lagi kegiatan tarak. Dan itu sebenarnya sejalan dengan konsep puasa dalam Islam.
Read More..

Minggu, 01 November 2015

MENG-IDAM-KAN PEMIMPIN YANG BERANI MENCINTAI RAKYAT

Oleh : A. Mahfudz Anwar

Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) yang serentak diselenggarakan oleh Pemerintah di Kabupaten dan Kota seluruh Indonesia masih lima bulan lagi ( Desember 2015). Tapi tahapannya sudah dimulai dari sekarang. Mulai dari revisi Undang-undang, penjaringan calon dari berbagai Elemen, sampai tahap pendaftaran. Dan sudah mulai terasa gesekan-gesekan antar partai tentang jago nya masing-masing yang akan diusung. Mulai dari gesekan internal dalam partai, sampai gesekan antar partai satu dengan partai lainnya.
Hal ini turut memanaskan situasi Pemerintahan dan masyarakat luas pada umumnya yang sedang menghadapi tingginya harga-harga barang dan tingginya nilai Dolar terhadap Rupiah. Kalau saja tidak pandai-pandai mengelola Pemerintahan ini, maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi kerusuhan di mana-mana. Bisa saja kerusuhan itu bertajuk Agama, bertemakan Suku, ataupun tentang Budaya, tentang Ekonomi atau wujud kerusuhan lainnya. Maka diteksi dini yang diharapkan melalui peran Intelijen kita sangatlah wajar menjadi pengharapan semua rakyat Indonesia.
Read More..