"Welcome to LENTERA ISLAM" Semoga bermanfaat Happy Reading

Kamis, 03 Desember 2015

PUASA MERUPAKAN RIYADLAH RUHANIYAH

Oleh : K. H. A. Mahfudz Anwar
Ketika seseorang ingin menuju ma’rifah ( mengetahui Allah dengan hati), maka ia harus melalui fase-fase tertentu yang disebut Riyadlah Ruhaniyah (olah jiwa). Sama halnya kalau seseorang ingin mempunyai fisik yang kuat dia harus melalui fase olah raga (sering menggerakkan bagian-bagian badannya). Sering melatih tangannya, agar memiliki tangan/lengan yang kuat misalnya. Melatih perutnya agar perutnya suspec (kencang dan kuat). Dan latihan gerak tubuh yang disebut olah raga.
Demikian halnya Ibadah puasa merupakan bagian dari maqam di antara maqamat. Setiap hamba yang muslim memiliki tingkatan-tingkatan tertentu sesuai dengan kekuatan olah jiwanya . Misalnya maqam Sabar, bisa ditempuh dengan jalan berpuasa. Sebagaimana penafsiran kata sabar dalam ayat “wasta’inu bis shabri was shalah : dan hendaklah minta tolong kepada Allah dengan (jalan) sabar (puasa) dan shalat.”
Read More..

Teraweh dan Keutamaannya



Banyak sekali dampak positif  yang bisa diperoleh dari solat Teraweh. Bahkan Rasulullah saw. pun mewajibkan keluarganya untuk solat Teraweh di masjid sepanjang bulan Ramadlan. Apalagi di malam-malam sepuluh terakhir Ramadlan. Semua anggota keluarganya digiring ke dalam masjid semalam suntuk sekaligus ber i’tikaf di dalamnya. Dan ini dijalaninya sampai akhir hayat beliau. Bahkan sepeninggal beliau, tradisi solat malam ini dilanjutkan oleh keluarga besarnya. Sehingga masjid ramai dengan jama’ah yang melakukan ibadah mahdlah.
Para sahabat Nabi saw sampai generasi Abu Bakar pun mentradisikan hal ini. Baru kemudian di zaman Umar bin al-Khattab lah kegiatan solat Teraweh diseragamkan. Dengan alasan kemaslahatan bersama, khususnya para jama’ah yang antusias solat di masjid. Umar sebagai Khalifah dan (Pemimpin umat Islam) memberdayakan Ubay bin Ka’ab (salah satu ‘Ulama ahli Al-Qur’an pada zaman itu).
Read More..

MAKMURKAN MASJID DI BULAN MAGHFIRAH


Tidak ada seorang pun manusia di muka bumi ini yang mengharapkan kepedihan.  Artinya kita semua pasti berharap kebahagiaan. Baik kebahagiaan jangka pendek maupun jangka panjang. Inginnya di dunia bisa senang dan enjoy dan di akhirat juga bahagia masuk surga. Dan seperti itulah Rasulullah saw mengajarkannya.
Ramadlan dikatakan sebagai bulan berkah dan bulan maghfirah. Dikatakan berkah karena dilipat gandakannya pahala. Disebut bulan maghfirah karena Allah siap menerima ampunan dari semua hamba yang bertaubat. Bahkan janji Rasul saw. bahwa jarak antara Ramadlan yang lalu dengan Ramadlan sekarang (berdurasi 11 bulan) merupakan ampunan bagi setiap insan yang mengisi Ramadlan dengan Ibadah wajib maupun sunat. Bayangkan waktu satu bulan bisa menandingi waktu sebelas bulan. Ini adalah semata-mata kasih sayang Allah swt terhadap hambanya yang ta’at.
Persoalannya adalah “mampukah kita memanfa’atkan momentum yang baik ini dengan benar?”. 
Read More..

Rabu, 02 Desember 2015

PUASA DAN PERLINDUNGAN KAUM BURUH


Salah satu hikmah berpuasa adalah bisa merasakan  kepedihan lapar. Sebagaimana orang-orang miskin yang  sulit memenuhi kebutuhan hidupnya lantaran kekurangan harta. Secara ekonomi banyak orang yang tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak. Dan dalam Islam biasa disebut “ Fuqara’ wal masakin”. Yakni kelompor marginal yang kalah bersaing –secara ekonomi- dalam pranata kehidupan ini.
Momentum Ramadlan yang diperintahkan berpuasa bagi setiap orang Islam adalah sa’at yang tepat untuk memberi kesempatan kepada setiap individu merenungkan diri masing-masing. Bagi kaum pinggiran ditempa untuk semakin sabar dalam menjalani hidup yang serba kurang, dengan ikhtiar yang jujur dan menghindarkan diri dari cara-cara yang haram dalam memperoleh rizeki. Sedangkan bagi orang-orang yang berkecukupan ataupun berlebih kekayaannya ditempa untuk meningkatkan Empati-nya. Untuk menaikkan suhu kontempelasi sehingga dapat mencapai rasa lapar yang sesungguhnya. Jadi bukan sekedar memindahkan waktu makan saja, dari siang ke waktu malam. Tapi memang benar-benar mengurangi porsi makan sehari-hari.
Read More..

KHUSYU' BERIBADAH DENGAN RESEP "Qul, Innie shaaimun"


Secara tekstual Ibadah Puasa dipahami sebagai ibadah mahdlah. Yaitu Ibadah yang bersifat Vertikal, hubungan langsung antara manusia dengan Tuhannya, Allah swt.  Sehingga Allah swt langsung yang menyatakan dalam Hadits Qudsi “wa ana ajzi bihi; “Dan Aku yang akan membalas (pahala)nya.” Namun demikian bukan berarti Ibadah puasa tidak ada hubungannya dengan sosial. Ternyata Allah sangat erat menghubungkan puasa dengan tatanan sosial.
Coba perhatikan firman-Nya : ” wa ‘ala llazina yuthiequunahu fidyatun tha’amu miskien.”Dan bagi orang-orang (tua) yang sudah tidak mampu berpuasa, maka membayar fidyah dengan memberi makan orang miskin. Jadi kalau ada orang yang sudah lanjut usia, sehingga dalam usia lanjutnya itu menyebabkan tidak kuat untuk berpuasa, maka boleh tidak berpuasa, tapi dengan resiko mengganti puasanya dengan membayar fidyah. Yaitu memberi makanan (beras) satu liter /perhari puasa yang ditinggalkan.
Read More..

PUASA DAN KECERDASAN EMOSIONAL


http://aditgalihilustration.deviantart.com/
       Huda Dorge adalah seorang perempuan California, Amerika yang lahir di lingkungan keluarga Katolik dan protestan. Ia dibesarkan dalam kehidupan gereja yang fanatic, karena Ibunya seorang aktifis gereja. Tapi akhirnya masuk Islam karena melihat tatacara kehidupan orang-orang Islam yang menyenangkan hatinya. Dan dari pergaulan itu akhirnya ia memperoleh pelajaran berharga. Bahwa Tuhannya orang Islam (Allah ) itu mempunyai Sembilan puluh Sembilan nama. Dan selama ini ia diajari bahwa dalam suatu bangsa memiliki beberapa kata untuk menyebut sesuatu yang dianggap penting atau terpenting. (Buku Akhirnya  mereka memilih Islam, hal. 122)
Read More..

HARAM PUASA PERDUKUNAN


Banyak orang berpuasa karena perdukunan. Ada yang berpuasa tiga hari-tiga malam tidak makan dan tidak minum sama sekali. Dan ada yang beberapa hari puasa ngebleng (sama sekali tidak makan dan tidak minum). Bahkan ada yang tanpa tidur sama sekali. Hal ini sangat bertentangan dengan Islam dan bertentangan pula dengan kodrat manusia itu sendiri.
Mengapa puasa ngebleng itu dilarang dalam Islam ? Sebab Islam pada dasarnya tidak pernah mempersulit umatnya. Islam mengajarkan puasa bukan untuk menyiksa diri. Tapi justru untuk memperkuat diri dengan cara-cara yang meringankan. Orang bisa berubah lebih baik, tapi dengan cara yang baik pula.
Dalam Islam puasa ngebleng itu disebut puasa wishal.
Read More..

TAKJIL AJANG SILATURRAHMI

Hampir dapat dipastikan sekarang ini di setiap masjid-masjid besar selalu menyediakan takjil. Yakni makanan ringan sebagai pembuka puasa. Bahkan di masjid istiqlal disediakan makanan (kurma dan nasi box) berbuka dengan jumlah ribuan. Banyak orang-orang Islam yang berdatangan ke masjid Istiqlal menjelang maghrib. Ada yang datang untuk berburu takjil lanjut shalat jama’ah maghrib. Dan ada juga yang berburu takjil, lalu pulang lagi tanpa shalat jama’ah. Wal-hasil mereka berburu takjil di masjid-masjid besar tersebut.
Fenomena semacam ini tidak hanya terjadi di Negara Indonesia saja, tapi di hampir seluruh penjuru dunia. Di Masjidil Haram Mekah, di Masjid Nabawi Madinah al-Muawwarah, bahkan di Eropa dan Amerika sekalipun. Banyak aghniya’ (orang-orang kaya) yang dengan suka rela menyediakan takjil pada setiap bulan Ramadlan. Bahkan ada yang memang memprogramkan kegiatan ini setiap tahun dan menjadi kegiatan tahunan yang terprogram sebagaimana kegiatan resmi lainnya.
Read More..

TUTUP PUASA DENGAN I'TIKAF

aslibumiayu.wordpress.com

“Jama’ah Shalat Terawihnya semakin maju”, kata seorang pengurus DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) masjid di sebuah kompleks perumahan. Jangan keburu senang atau keliru persepsi. Yang dimaksud maju oleh Bapak DKM tersebut bukan semakin hebat jama’ahnya, tapi sebaliknya justru semakin berkurang. Coba bayangkan, pada waktu minggu-minggu pertama bulan Ramadlan hampir semua masjid atau mushalla penuh sesak jama’ah yang shalat Terawih. Tapi begitu memasuki pertengahan bulan puasa jama’ah mulai berkurang.
Memang bisa saja orang beralasan. Ada yang bilang : mungkin disebabkan Ibu-ibu banyak yang datang bulan (uzur syar’i). Ada yang mengatakan mungkin Ibu-ibu mulai sibuk bikin kuwe lebaran. Benar saja, itu bagi Ibu-ibu. Tapi kenyataannya bukan hanya ibu-ibu yang tidak datang ke masjid, tapi juga bapak-bapak. Lantas ada yang bilang, “Oo mungkin karena sudah banyak yang pulang kampung”. Yang jelas banyak sekali alasan yang dikemukakan atas bentuk kemajuan shaf (barisan) jama’ah shalat terawih.
Read More..

PUASA TEPAT, SARAT MANFA'AT


“Ada anak bertanya pada Bapaknya : Buat apa berlapar-lapar puasa.” Lapar mengajakmu rendah hati selalu.” Penggalan syair ini sangatlah familier di telinga kita. Rasanya tak ada seorang muslim-pun (Indonesia) yang tidak mengetahui tentang lagu ini. Ya betul, dialah Bimbo Sang maestro lagu-lagu Rohani berhaluan Pop. Nyanyian yang riang dan ringan, namun sarat dengan makna.
Lalu apa sih sebenarnya Puasa menurut Islam.?  Dalam kitab “Ibaanatul Ahkaam” disebutkan  :     “ Puasa menurut Bahasa adalah : Menahan, secara mutlak”. Dan menurut Syara’ : Menahannya orang mukallaf (Islam, baligh, berakal) dari syahwat perut dan syahwat kemaluan dari sejak terbit fajar shadieq sampai terbenamnya matahari dengan niat tertentu.” Dan puasa ini diwajibkan (fardlu ain) pertama kali pada tahun kedua Hijrah, beberapa tahun kemudian setelah perintah shalat. 
Read More..

PUASA SEBAGAI PENENTU DO'A

Banyak orang merasa do’anya tidak terkabul. Mereka memohon-mohon kepada Allah swt. tapi tidak juga dikabulkan. Akhirnya banyak orang yang putus asa dan tidak mau berdo’a lagi. Hidupnya terasa hampa, tak punya sandaran, tak ada lagi tempat mengadu atau sekedar tempat curhat ( curahan hati). Pada hal Islam mengajarkan banyak cara untuk terkabulnya do’a. Salah satunya dengan wasilah berpuasa.
Memang faktanya puasa itu tidak mudah. Karena tugas puasa adalah meninggalkan sesuatu yang sudah biasa menjadi kebiasaan manusia. Seperti kebiasaan makan kenyang di siang hari. Minum dengan banyak, sampai tidak haus. Berhubungan sex (suami-istri) kapan saja mau, bisa dilakukan dengan mudah. Apa lagi bagi pengantin baru yang sedang hot-hotnya. Untuk menghentikan aktifitas yang semacam itu terasa amat berat bagi sebagian besar orang. Maka Islam tidak memerintahkan puasa sepanjang hari (siang-malam), tapi cukup di siang hari saja ( sejak terbit fajar sampai dengan terbenam matahari). Sedangkan di malam hari halal melakukan segala larangan makan, minum dan menyalurkan nafsu biologisnya.
Read More..

PUASA DAN KEKUASAAN


Puasa merupakan salah satu cara untuk melatih diri. Melatih kekuatan yang ada di dalam diri manusia. Potensi yang ada di dalam diri manusia akan muncul, manakala sering dilatih. Misalnya otot yang kuat bisa muncul kalau sering dilatih dengan berolah raga. Lengan yang kuat bisa muncul jika sering dilatih dengan mengangkat beban. Olah Ragawan badannya kekar, karena sering berolah raga.
Demikian juga puasa. Orang yang sering berpuasa akan memiliki kekuatan batin lebih baik dibanding dengan orang yang tidak pernah berpuasa. Tradisi masyarakat tertentu, misalnya orang Jawa  biasa melakukan ”Tirakat” atau ”Tarak”. Ibu-ibu yang sedang hamil tidak mau banyak minum air Es, dengan tujuan agar bayinya tidak terlalu besar, sehingga lahirnya gampang. Orang yang takut Gemuk, mengurangi makan nasi (karbohidrat), dll. Itu semua disebut ”Tarak”.
Read More..