"Welcome to LENTERA ISLAM" Semoga bermanfaat Happy Reading

Jumat, 21 Mei 2010

Kerudung Warna Jingga

*dimuat di koran Monitor Depok


            Seperti biasanya setiap malam jum’at para remaja puteri berkumpul di surau pak Tohari. Mereka memang rutin membaca riwayat Nabi SAW. yang diistilahkan sebagai diba’an. Demikian juga aku malam itu aku turut serta datang ke surau untuk Jam’iyah Diba’an. Sampai pukul sembilan malam acara sudah selesai. Tapi setelah itu aku dan kawan–kawan tidak boleh langsung pulang oleh pak Tohari. “Anak-anak, jangan pulang dulu,” katanya sambil berdiri di pintu Surau.
           Aku sudah merasa tak enak antara berani dan tidak untuk bertanya kepada pak Tohari. Semua menyimpan tanda Tanya. Sampai-sampai ketan bungkusan daun pisang yang dihidangkan kepada peserta diba’an tak ada yang membuka. Tidak seperti hari-hari sebelumnya, kalau selesai diba’an langsung berebut duluan membuka bungkusan untuk dimakan sampai habis. Terkadang malah ada yang saling minta punya temannya. Dan itu biasa bagi teman-teman seperkumpulan diba’an, untuk saling berbagi konsumsi. Pertanda keakraban.
Read More..

Tawakal itu Indah



           Tidak semua orang bisa merasakan keindahan bertawakal. Sebab hidup ini memang terkurung oleh berbagai kemewahan dunia. Dan terpasung oleh keinginan nafsu serakah. Hidup banyak tergantung pada dunia ibarat bayi netek Ibunya. Tak mau dilepas sebelum kenyang, dan menagis menjerit-jerit jika haus sebelum disusui oleh Sang Ibunya.
          Begitulah kehidupan manusia pada umumnya. Tapi jika kita mau sedikit membongkar-bongkar jati diri kita, maka kita akan temukan rahasia tawakal yang penuh dengan keindahan. Setiap hari orang yang bertawakal akan selalu memuji-muji Tuhannya. Mengucap sukur Al-Hamdulilah, yang berarti segala puji bagi Allah. Mengapa demikian ? Sebab orang yang beriman akan selalu merasakan getaran dan keindahan wujud Ilahi.

Read More..