"Welcome to LENTERA ISLAM" Semoga bermanfaat Happy Reading

Senin, 27 Juni 2011

Selasa, 07 Juni 2011

Ilmuwan Muslim


Untuk mendalami ilmu dibutuhkan kerja keras dalam belajar. Dan itulah menjadi syarat mutlak agar bisa menjadi ilmuwan sejati. Dan seperti dijelaskan dalam Q.S. Al-Baqarah : ayat : 179. bahwa Ilmuwan Muslim yang disebut sebagai Ulul Albaab adalah orang-orang yang memiliki akal yang murni yang tidak diselubungi oleh “kulit”, yakni kabut ide yang dapat melahirkan kerancuan dalam berpikir.  Yang  merenungkan ketetapan Allah swt. dan melaksanakannya diharapkan dapat terhindar dari siksa, sedang yang menolak ketetapan ini maka pasti ada kerancuan dalam cara berpikirnya.
Membaca buku ini dibutuhkan keseriusan membaca ayat-ayat Suci dan merangkai akal pikiran secara ilmiah. Agar dapat hasil yang baik.
Buku ini sengaja didedikasikan kepada generasi muda muslim khususnya, agar bangkit meraih kejayaan Islam di masa depan, dengan izin Allah swt. Bangkitlah wahai anak-anak muslimku,  Raihlah Dunia ini di genggamanmu. Yakinlah Allah swt. bersama kita.  ***
Read More..

Rabu, 01 Juni 2011

Kemurnian Akal

Pada hakekatnya kehidupan ini sudah diatur oleh Allah swt. sejak perencanaannya, pelaksanaannya sampai ke depannya. Dan alam raya ini juga sudah berjalan sesuai dengan aturan yang dibuat oleh Allah Rabbul Aalamien (Pengatur jagat raya). Mulai dari yang besar, yang dapat kita indera sampai pada barang-barang yang kecil dan lembut yang tidak dapat kita lihat secara kasat mata. Tak ada satu benda pun yang luput dari pemantauan dan pengaturan Allah swt.

Al-Qur’an menjelaskan itu semua, ada yang dijelaskan dengan rinci, namun juga ada yang secara gelobal. Wal-hasil ayat-ayat yang termaktub di dalam Al-Qur’an tak ada yang sia-sia. Semua bermanfa’at bagi kehidupan manusia. Terutama bagi orang-orang yang selalu membaca dan mengkajinya secara serius. Semakin seseorang mendalami Al-Qur’an, maka semakin banyak ilmu yang ia dapatkan. Ibarat samudra yang luas, tak akan kering karena kemarau, sekalipun di ambil oleh jutaan manusia.
Read More..

Sabtu, 09 April 2011

Menggambar Kelinci Kalkun

Pagi itu pelajaran menggambar dimulai. Anak-anak di kelas satu B sedang asyik dengan buku gambarnya masing-masing. Mereka antusias mengerjakan tugas dari Bu Guru. Tugas menggambar “apa saja” yang mereka senangi.

Ada yang menggambar bunga, ada yang menggambar burung, ada yang menggambar hewan besar, gunung, kendaraan dan lain-lainnya. Meskipun mereka menggambar sesuka hati, tapi mereka tetap memperhatikan kaedah-kaedah menggambar. Seperti kaedah perpaduan warna, tata letak simetris atau tidak, lurus atau melengkung dan lain sebagainya.


Read More..

Sabtu, 02 April 2011

Berburu Semut

Seperti kebiasaan anak kampung pada umumnya. Hidup bersama alam adalah hal biasa. Akrab dengan lingkungannya pun tak usah diajarkan. Semuanya berjalan alami. Demikian juga Selfina, Si gadis kecil berambut lurus sebahu. Sehari-harinya bermain-main dengan benda yang ada di sekitarnya. Tidak pernah terpikir untuk membeli alat-alat permainan pabrikan, seperti puzzle, boneka Barbi atau lainnya. Tapi ia cukup puas dengan kayu, kadang batu, kadang pecahan genting, bahkan tanah liat pun bisa jadi boneka.

Read More..

Sabtu, 26 Maret 2011

Tongkat Komando

Sudah hampir sebulan anak-anak santri yang tergabung dalam Pramuka  disuruh latihan. Lapangan basket, lapangan futsal dan lapangan bulu tangkis semua terpakai untuk latihan Pramuka. Bahkan di kebun-kebun-pun ada yang latihan juga. Dan hampir setiap latihan dipantau oleh Pak Kiai secara langsung. Di samping mengawasi, mengontrol juga ingin melihat langsung keseriusan anak-anak Pramuka dalam latihan.

Sesekali Pak Kiai menghampiri para peserta latihan sambil mengucapkan :”Latihan yang bagus ya.” Dan anak-anak pun semakin serius berlatih. Terlebih jika dipuk-puk pundaknya oleh Pak Kiai ketika memberi semangat pada mereka.

Read More..

Sabtu, 19 Maret 2011

Si Penggembala yang Beruntung


Siang itu  di sebuah Kantor Polisi terjadi keributan. Datanglah dua orang yang berebut seekor kambing. Tidak ada yang mengalah. Kedua-duanya mengaku bahwa kambing itu adalah miliknya.

Polisi   : “Ada apa ini, ribut-ribut ?” Polisi yang bertugas  siang itu bertanya kepada keduanya.
Pencuri  : “Ini Pak polisi. Ini adalah kambing saya.” Katanya sambil memegangi tali kambingnya.
Pemilik  :  “Bohong, Pak Polisi. Itu kambing saya.” Kata si Pemilik kambing yang asli yang sudah menggembalakan sejak masih kecil dengan tenang.

Read More..

Sabtu, 12 Maret 2011

Potong Ayam

Telah dikisahkan :  Konon di sebuah Pesantren  Salaf (tradisional) yang letaknya di dusun yang jauh dari keramaian. Bahkan posisinya di lereng gunung, di balik pepohonan nan menghijau. Tinggal ribuan santri di kobong-kobong yang didirikan oleh seorang Kiai yang terkenal alim dan waro’ di daerahnya. Tak begitu lama dari pendiriannya sudah dikenal di seantero wilayah. Santrinya datang dari mana-mana. Laki-laki dan perempuan.

Read More..