Syarat & Rukun Umrah

• Syarat Umrah

Syarat wajib Umrah ialah sesuatu yang harus terpenuhi sebelum pelaksanaan Umrah. Bila tidak terpenuhi syarat ini, maka gugurlah kewajiban umrah seseorang. Adapun syarat Umrah meliputi :

1. Islam
2. Baligh (dewasa).
3. Aqil (berakal sehat)
4. Merdeka ( bukan budak )
5. Istitha’ah /mampu, ( sehat jasmani dan rohani).

• Rukun Umrah

Perlu diketahui bahwa Rukun adalah sesuatu yang harus dikerjakan dalam Umrah. Apabila ditinggalkan, maka umrahnya tidak sah. Rukun umrah itu meliputi : Niat Ihram umrah, Tawaf umrah, Sa’i, Tahallul/Cukur rambut dan tertib.

Adapun penjelasannya sebagai berikut :

1. Niat Ihram Umrah
   
   
   Ihram ialah niat melakukan ibadah umrah/haji dan memakai pakaian ihram. Bagi laki-laki pakaian ihram adalah dua helai pakaian tak berjahit, sehelai untuk menutup badan bagian atas dan sehelai lagi untuk menutup badan bagian bawah. Kepala tidak ditutup dan jika memakai alas kaki harus yang tidak menutup mata kaki. Dan pakaian ihram wanita adalah kain yang berjahit dan menutup seluruh tubuh kecuali wajah.
   
   
   Niat ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari ibadah umrah. Sehingga apabila ada orang umrah tanpa berniat, maka umrahnya tidak sah atau gagal.
   Niat umrah ialah :   

   نويت العمرة وأحرمت بها لله تعالى 

    
   “Aku niat umrah dan berihram karena Allah Ta’ala”.
   
   
   Atau bisa juga membaca :   

    لبيك اللهم عمرة

   “Aku memenuhi panggilan-Mu Yaa Allah untuk berumrah.”
   
   
   Niat ini dibaca pada sa’at memulai Ihram. Misalnya dari Bir Ali (Zul Hulaifah) (yang dari Madinah).
   
   
   
   
   Dan kemudian disunnahkan memanjatkan do’a sbb :

   اللهم إني أحرم نفسي من كل ما حرمت على المحرم فارحمني يا ارحم الراحمين .

   
   
   “Yaa Allah, sesungguhnya aku mengharamkan diriku dari segala apa yang engkau haramkan kepada orang yang berihram karena itu rahmatilah aku yaa Allah Yang Maha Pemberi Rahmat.”                    
   Lalu dilanjutkan dengan memperbanyak bacaan talbiyah serta Salawat kepada Nabi saw.
   
   
2. Tawaf Umrah
   
   
   Tawaf ialah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali (Ka’bah selalu berada di sebelah kiri kita) dimulai dan diakhiri pada arah sejajar dari Hajar Aswad.
   Adapun syarat sahnya Tawaf adalah :
   a.    Menutup aurat.
   b.    Suci dari hadats.
   c.    Dimulai dari arah hajar aswad.
   d.    Menjadikan Baitullah (Ka’bah) di sebelah kiri.
   e.    Dilakukan tujuh kali putaran.
   f.     Berada di dalam Masjidil Haram.
   g.    Tidak ada tujuan lain selain tawaf.
   h.    Niat tawaf (selain tawaf rukun dan tawaf qudum).
   
   
   Tawaf ada 4 (empat) macam yaitu :
   
   
   a.    Tawaf Rukun. (Tawaf rukun haji atau tawaf ifadlah dan Tawaf rukun umrah ).
   b.    Tawaf Qudum. (bagi jama’ah umrah tidak disunahkan tawaf qudum, karena tawaf qudumnya sudah termasuk tawaf umrah).
   c.    Tawaf wada’ (tawaf pamitan). Yaitu tawaf yang dikerjakan ketika akan meninggalkan Makkah. Dan bagi orang yang Umrah, tawaf wada’ berhukum sunnah.
   d.    Tawaf Sunat. Yaitu tawaf yang dapat dikerjakan pada setiap kesempatan dan tidak diikuti dengan sa’i.
   
   
3. Sa’i
   
   
   Setelah melakukan tawaf, kemudian dilanjutkan dengan Sa’i yang dimulai dari Shafa dan diakhiri di Marwah.
   Adapun syarat sah Sa’i adalah :
   a. Didahului dengan tawaf.
   b. Tertib.
   c. Penyempurnaan tujuh kali perjalanan di antara bukit Shafa dan Marwah.
   d. Dilaksanakan di tempat Sa’i.
    
4. Cukur Rambut, atau gunting rambut setelah selesai sa’i (tahallul).
5.  Tertib. Yaitu melaksanakan ketentuan manasik sesuai aturan yang ada.